Pagi hari di sabtu yang indah, saya beserta keluarga menikmat pagi di teras rumah kami. Menikmati satu teko teh hangat berteman kue lupis yang berlapis cairan gula merah yang benar-benar membuat pagi itu menjadi pagi yang sempurna bagi kebersamaan kita sekeluarga di teras rumah.
Tak lama berselang ditengah canda tawa kami dan kelakar saya kepada anak-anak yang sangat menikmati kebersamaan bersama saya dan mamanya, tiba-tiba mata saya tertuju pada sebuah kegiatan seseorang di sudut depan rumah kami, tempat sampah. Tempat sampah itu berjarak sekitar 7 meter di sebrang rumah kami dan disitu terlihat seseorang yang sudah tidak asing lagi bagi kami sejak 5 tahun lalu kami pindah ke rumah baru kami di Bekasi.
Terlihat sibuk Engkong Maman (bukan nama sebenarnya) menyapu bersih sampah-sampah hasil kegiatan rumah tangga beberapa rumah di blok lokasi rumah kami. Biasanya Engkong Maman mengambil sampah setiap 2 hari sekali dan membuangnya ke suatu tempat pembuangan akhir sampah di daerah kami.